Harianjogja.com, SLEMAN—Pelaksanaan Assesmen Standardisasi Pendidikan Daerah Berbasis Komputer (ASPD-BK) jenjang SD di Sleman memasuki hari ketiga. Belasan ribu siswa mengikuti ujian asesmen ini.

Kepala Dinas Pendidijan, Ery Widaryana, menjelaskan ujian ASPD-BK telah dilaksanakan sejak Senin (22/5/2023) lalu. Sejauh pengamatan Ery, pelaksanaan ASPD-BK sampai saat ini berjalan dengan baik.

“Pelaksanaan sejak hari pertama berjalan lancar, begitu juga dengan kesiapan fasilitas pendukungnya. Kami juga sudah melakukan antisipasi seperti mengirim surat ke PLN untuk memastikan kesiapan listrik dan sekolah juga berjaga-jaga dengan mempersiapkan genset,” katanya pada Rabu (24/5/2023).

Pada tahun ini Ery mencatat ada 509 SD yang melaksanakan ASPD-BK. Dari jumlah tersebut, setidaknya ada 14.989 siswa yang ikut dalam ujian. Bagi siswa yang berhalangan hadir lantaran sakit atau kendala tertentu, mereka masih memiliki kesempatan untuk mengikuti ASPD-BK susulan yang dijadwalkan digelar pada 29-31 Mei 2023 mendatang.

ASPD-BK yang dilaksanakan saat ini dapat mengendalikan kesenjangan antar bagian dalam sistem pendidikan dan memantau perkembangan mutu pendidikan. Selain itu ASPD-BK juga dinilai dapat meningkatkan kompetensi siswa.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meninjau langsung pelaksaan ASPD-BK di sejumlah SD di Sleman. Kustini yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery, Widaryana meninjau dua lokasi pelaksanaan ASPD-BK yakni di SD Negeri Denggung dan SD Negeri 1 Sleman.

Dari hasil tinjauannya, Kustini menilai  proses ASPD-BK di Sleman berjalan dengan baik dan lancar. Pada pelaksanaan ASPS-BK hari ketiga ini, Kustini melihat para siswa memiliki kesiapan dalam menghadapi ujian. Di sisi lain kesiapan fasilitas yang ada seperti komputer, listrik, maupun jaringan internet juga dinilai dalam keadaan baik selama ASPD-BK berlangsung

Kustini berharap pelaksaan ASPD-BK ini dapat meningkatkan daya saing dari para siswa untuk meraih kesuksesan juga memajukan mutu pendidikan di Sleman. “Tujuan ujian ini diharapkan dapat mengembangkan potensi dari masing-masing anak. Selain itu, ujian ini bukan sebagai acuan untuk menentukan kelulusan, tapi untuk meningkatkan kompetensi peserta didik,” ujarnya.